Dukung TMMD 120 di Tambakrejo, Dinas PMD Bojonegoro gelar Pelatihan Ketrampilan dan Kewirausahaan

BOJONEGORO, – Dalam rangka mendukung kegiatan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke- 120 Kodim 0813 Bojonegoro di Kecamatan Tambakrejo, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), menggelar Pelatihan Ketrampilan dan Kewirausahaan bagi KPM Pasca Program Jatim PUSPA di Balai Desa Napis, Selasa (21/5/2024).

Kegiatan yang bermaterikan pelatihan pengolahan bahan makanan ketela pohon menjadi Balung Kuwuk Crispy ini dihadiri Camat Tambakrejo, Zenny Bachtiyar, Kepala Desa Napis, Mulyono, Danton 2 SSK Satgas TMMD 120 Kodim 0813 Bojonegoro, Letda Inf Davit, Kabid Ketahanan Masyarakat Desa/Kelurahan, Evie Octavia Marini, S.Sos., MM., dan 30 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Jatim Puspa tahun 2020 Desa Napis.

Pada kesempatan ini, Kabid Ketahanan Masyarakat Desa/Kelurahan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bojonegoro, Evie Octavia Marini, menjelaskan bahwa acara yang dilaksanakan ini dimaksudkan untuk mendukung kegiatan program TMMD ke- 120 di Kabupaten Bojonegoro. Program TMMD merupakan program terpadu dan lintas sektoral sebagai wujud kepedulian TNI membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sehingga pelaksanaan TMMD sebagai karya bakti ini dilakukan bersama-sama antara TNI dan seluruh komponen masyarakat dengan isu utama yaitu percepatan penanganan kemiskinan ekstrem program ketahanan pangan desa dan percepatan penurunan angka stunting.

Sebagai bentuk sinergitas tersebut, pihaknya menggelar kegiatan pelatihan bagi KPM Pasca Program Jatim Puspa dengan tujuan untuk meningkatkan ketrampilanndan kewirausahaan pengolahan bahan pangan Ketela Pohon menjadi produk Balung Kuwuk Crispy yang mempunyai nilai jual lebih tinggi.

“Hal ini juga sebagai tindaklanjut dan upaya pelestarian program Jatim Puspa Tahun 2020 yang lalu, maka KPM harus terus mengembangkan usahanya, salah satunya melalui pengembangan usaha produksi Balung Kuwuk Crispy,” terang Evie Octavia Marini.

Menurut dia, pembuatan Balung Kuwuk Crispy ini dilatarbelakangi adanya potensi ketela pohon yang merupakan hasil pertanian terbesar di Desa Napis setelah padi. Ketela pohon dan jagung, yang selama ini cenderung dijual dalam bentuk bahan mentah (dengan harga rendah), agar mempunyai nilai jual.

“Maka ketela pohon ini diolah menjadi produk makanan ringan berupa Balung Kuwuk Crispy dengan cita rasa yang lezat, nikmat dan dikemas secara kekinian bisa dikonsumsi untuk semua kalangan usia,” tambahnya.

Diharapkan, KPM dapat memproduksi Balung Kuwuk Crispy dengan cara mudah akan tetapi menghasilkan produk yang enak sehingga bisa dijual dengan nilai yang lebih tinggi dan menghasilkan keuntungan guna menambah pendapatan keluarga. Sebagai tindak lanjut dari pelatihan, pihaknya juga berharap Pemerintah Desa dapat memberikan stimulan modal agar usaha produksi Balung Kuwuk Crispy bisa berlanjut.

“Dan kedepannya bisa menjadi icon oleh-oleh khas dari Desa Napis yang mampu meningkatkan pendapatan dan perekonomian masyarakat Desa Napis guna mendukung percepatan penurunan angka kemiskinan ekstrim serta upaya mendukung ketahanan pangan,” pungkas Evie Octavia Marini.

(Syamsul)