Banjarnegara,– Dalam rangkaian kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-120 Tahun 2024, yang diselenggarakan oleh Kodim 0704/Banjarnegara, Peltu Widodo meluangkan waktu untuk melakukan komunikasi sosial dengan Tokoh Adat Desa Sijenggung, Atmo Wikarta. Pertemuan ini berlangsung di Dusun Mertelu, RT 03 RW 04, Desa Sijenggung, Kecamatan Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Selasa (04/06/24).
Peltu Widodo dan Atmo Wikarta bertemu di sela-sela istirahat dari berbagai kegiatan fisik yang dilakukan oleh Satgas TMMD. Kegiatan tersebut mencakup pembangunan infrastruktur desa, termasuk pengerasan jalan, pembangunan jembatan, serta renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Komunikasi sosial ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara TNI dan masyarakat, serta menggali lebih dalam tentang nilai-nilai budaya dan tradisi yang ada di Desa Sijenggung.
Atmo Wikarta, sebagai tokoh adat yang dihormati di desa tersebut, menyambut baik inisiatif Peltu Widodo untuk berdiskusi mengenai aspek budaya dan adat istiadat lokal. “Kami sangat menghargai kedatangan TNI di desa kami. Selain membantu dalam pembangunan fisik, TNI juga menunjukkan kepedulian terhadap budaya dan tradisi kami. Ini adalah sesuatu yang sangat berharga bagi kami,” ujar Atmo Wikarta.
Selama diskusi, Atmo Wikarta menceritakan tentang sejarah dan budaya Desa Sijenggung yang kaya akan nilai-nilai gotong royong dan kebersamaan. Menurutnya, kedatangan TMMD ke desa ini mengingatkannya pada semangat yang sama yang telah lama dijaga oleh masyarakat desa. “Desa kami selalu menjunjung tinggi nilai gotong royong. Dengan adanya TMMD ini, kami merasa semangat tersebut semakin kuat dan terjaga,” tambahnya.
Peltu Widodo menyampaikan bahwa kegiatan komunikasi sosial ini adalah bagian dari upaya TNI untuk memahami lebih dalam tentang masyarakat yang mereka bantu. “Melalui komunikasi sosial, kami tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga ingin belajar dan menghargai budaya serta tradisi setempat. Ini penting agar hubungan antara TNI dan masyarakat semakin erat dan harmonis,” kata Peltu Widodo.
Ia juga menambahkan bahwa keberhasilan TMMD tidak hanya diukur dari aspek fisik saja, tetapi juga dari seberapa besar dampak positif yang dapat dirasakan oleh masyarakat dalam jangka panjang. “Kami berharap, melalui kegiatan TMMD ini, masyarakat tidak hanya mendapatkan manfaat fisik, tetapi juga merasa bahwa TNI adalah bagian dari mereka yang siap membantu dalam segala situasi,” ujarnya.
Kerja sama antara TNI dan masyarakat Desa Sijenggung dalam pelaksanaan TMMD ini menunjukkan betapa pentingnya sinergi antara pemerintah, TNI, dan warga dalam pembangunan desa. Melalui komunikasi sosial seperti yang dilakukan oleh Peltu Widodo dan Atmo Wikarta, diharapkan dapat terjalin hubungan yang lebih erat dan saling pengertian antara TNI dan masyarakat.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi momen penting untuk menggali dan melestarikan nilai-nilai budaya lokal yang dapat menjadi fondasi kuat dalam membangun desa yang lebih baik di masa depan. “Kami sangat senang dan bangga bisa berpartisipasi dalam kegiatan ini. Semoga kerjasama ini terus berlanjut dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat,” kata Atmo Wikarta.
Kegiatan TMMD Reguler ke-120 di Desa Sijenggung tidak hanya menjadi ajang untuk membangun infrastruktur desa, tetapi juga menjadi sarana untuk mempererat hubungan sosial dan budaya antara TNI dan masyarakat. Dengan semangat gotong royong dan kebersamaan, diharapkan dapat tercipta desa yang lebih maju dan harmonis, serta terjaga nilai-nilai budaya yang menjadi warisan nenek moyang.
Kegiatan ini adalah contoh nyata bagaimana TNI dan masyarakat bisa bekerja sama dalam membangun desa, tidak hanya dari sisi fisik tetapi juga dari sisi sosial dan budaya. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat Desa Sijenggung dan sekitarnya.(Pendimbna).