PACITAN,- Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan mulai melaksanakan kegiatan Kick of Semarak Satu Tekad Wujudkan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer untuk menuju Indonesia Emas, karena kesehatan ini sangat penting untuk mewujudkan Indonesia yang kuat dan kokoh sehingga bangsa Indonesia menjadi lebih maju.
Tujuan diadakannya kegiatan ini, menurut dr Daru Mustikoaji melalui pres rilisnya, Jumat (9/8/24) mengatakan bahwa kegiatan ini diadakan untuk meningkatkan pengetahuan petugas kesehatan, masyarakat dan lintas sektoral terkait konsep Integrasi Layanan Primer di puskesmas, pustu dan posyandu. Selain itu juga untuk meningkatkan dukungan dan support pemangku kebijakan, sektoral terkait serta masyarakat terkait konsep Integrasi Layanan Primer baik di Puskesmas, Pustu dan Posyandu.
Lebih lanjut, Daru menjelaskan, sebagai salah satu pilar utama dari enam pilar dalam menjalankan transformasi system kesehatan adalah transformasi pelayanan kesehatan primer, dimana memiliki 3 fokus kritikal point diantaranya :
a. Pelayanan kesehatan berdasarkan Siklus hidup :
– Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas
– Balita dan Anak Pra Sekolah
– Usia sekolah dan remaja, Usia dewasa dan lansia
b. Mendekatkan Layanan Kesehatan melalui jejaring hingga tingkat desa dan dusun karena unit penyedia layanan kesehatan primer (puskesmas, pustu) dan posyandu mempunyai fasilitas dan SDM yang standard.
c. Memperkuat pemantauan wilayah setempat melalui digitalisasi dan pemantauan dengan dashboard situasi kesehatan per desa serta kunjungan rumah, dimana 100% wilayah dan kondisi kesehatan penduduk akan terpantau secara berkala.
Sementara itu, para peserta kegiatan promosi dari launching Kick off Semarak Satu Tekad Wujudkan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer menuju Indonesia Emas ini diikuti oleh Kepala Daerah, Forkompinda, Kepala Organisasi Pemerintah Daerah (OPD), Kepala Puskesmas dan staff di 24 puskesmas dan juga masyarakat umum.
Dari kegiatan tersebut, dr. Daru Mustikoaji berharap dari sudut pandang ILP ini diantaranya :
– Puskesmas dari pelayanan yang berorientasi pada program akan berubah menjadi pada pelayanan yang berorientasi pada siklus hidup.
– Unit Pelayanan di Desa / Kelurahan (Pustu) berorientasi pada siklus hidup dengan tenaga: 1 perawat dan 1 bidan dan 2 orang kader
– Posyandu melakukan pelayanan berorientasi pada siklus hidup dari sistem pelayanan 5 meja menjadi langkah.
Berikut 5 langkah pelayanan di Posyandu :
Pendaftaran, Pengukuran, Pencatatan, Penyuluhan, Pelayanan Kesehatan dimana Pelayanan Kesehatan baik di Posyandu, Pustu dan Puskesmas akan banyak melakukan kegiatan skreening faktor resiko Penyakit Menular dan Tidak Menular.